Jumat, 11 September 2015

JENIS MATERIAL ATAP

Setiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangan antara product yang satu dengan yang lainnya. Kecermatan dan kejelihan anda menjadi factor penentu manfaat yang akan anda dapatkan dari atap yang anda pilih. Faktor ekonomis, estetika, kekuatan dan keawetan serta kesediaan product dipasaran bisa dijadikan rujukan untuk menentukan jenis atap yang anda gunakan. Beberapa jenis material atap yang saat ini masih banyak digunakan sebagai berikut.


Atap Sirap
Penutup atap ini terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini ketahanannya bergantung dengan keadaan lingkungan dimana kita tinggal, kualitas kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan hingga 25 tahun atau lebih. Bentuknya yang unik dan natural, sangat cocok untuk rumah rumah yang bergaya tradisional.


Atap Sirap

Atap Genteng Tanah Liat Tradisional
Material ini banyak dipergunakan untuk rumah. Genteng terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Kekuatannya cukup baik. Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Seiring waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.



Atap Genteng Tanah Liat

Atap Genteng Keramik
Material genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing, jadi permukaannya sudah diglasur. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam untuk melindungi genteng dari lumut. Ketahanannya sekitar 20–50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.



Atap Genteng Keramik

Atap Genteng Beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga 40 tahun.




Atap Genteng Beton
Atap Seng
Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata 'seng' berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.



Atap Seng Gelombang
Atap Dak Beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada bagian atasnya.




Atap Dak Beton

Atap Genteng Metal

Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan gentengtanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm.



Atap Genteng Metal
Atap Genteng Aspal
Meski dinamakan genteng aspal, genteng ini tidak hanya terdiri dari aspal saja. Genteng aspal atau genteng bitumen ini terbuat dari campuran bubuk kertas, serat organik, resin dan tentu saja aspal. Adanya aspal pada genteng ini membuat genteng bitumen ini kedap air (water proof). Inilah kelebihan utama atap rumah dari genteng aspal. Dari sisi berat, genteng aspal jauh lebih ringan dibanding genteng tanah liat. Untuk satu meter persegi, bobot genteng aspal hanya 4 kg saja. Sedangkan untuk genteng tanah liat, tiap satu meter persegi bobotnya bisa 8 kg. Jadi genteng aspal jauh lebih ringan. Kelebihan dari bobot yang ringan adalah kerangka atau kontruksi atap juga bisa diminimalkan. Biaya yang dibutuhkan juga bisa dihemat.Genteng bitumen, sama seperti genteng tanah liat, jika terkena cahaya matahari akan menyerap panas. Ruangan ayng ada dibawahnya tetap terasa sejuk. Salah satu sifat yang menonjol dari genteng aspal adalah teksturnya yang lentur, tidak pecah ketika terinjak. Beda dengan genteng tanah liat yang kaku dan bisa pecah. Dari sisi penampilan, genteng aspal memberikan nuansa mewah apda rumah. Meski demikian, genteng aspal bisa digunakan pada berbagai gaya arsitektur, baik modern maupun tradisional. Meski dibuat denbgan teknologi modern, genteng aspal mempunyai harga yang terjangkau. Perawatan maupun pengantian jika ada kerusakan juga mudah. Cukup potong genteng aspal yang rusak dengan pisau (cutter). Kemudian potonglah genteng pengganti sesuia dengan ukuran genteng aspal yang rusak. Pasang kembali genteng yang baru ditempat yang sama. Maka genteng anda akan tamapak seperti semula.

Atap Bitumen
Atap Polycarbonate
Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.


Atap Polycarbonate


Atap PVC (Polyvinyl Chloride)
Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.




Atap PVC


Atap Aluminium
Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.


Atap Aluminium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar