Jumat, 11 September 2015

STRUKTUR ATAP

Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. 


STRUKTUR ATAP TERDIRI DARI :

1.  Rangka Atap
Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.
 
2.  Penopang Rangka Atap
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku, bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan, sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.

 
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap sbb : 
1.  Struktur Dinding (sopi-sopi) Rangka Kayu
2.  Kuda-Kuda dan Rangka Kayu
3.  Struktur Baja Konvensional
4.  Struktur Baja Ringan.

Diluar itu ada pula struktur dak beton yang biasa digunakan untuk atap datar.

ATAP & BAGIAN BAGIANNYA

1. Jurai dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan kedalam.
 
 2. Jurai Luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke luar.

3. Bubungan/Nok
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan.

4. Gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.

5. Kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk reng.

6. Reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih hemat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar